Wednesday, 28 January 2009

Kantor PA Diberondong, Kantor PAAS Terbakar

Selasa, 27 Januari 2009 01:26 Samudera | Harian Aceh—Kantor Dewan Pimpinan Wilayah Partai Aceh (DPW-PA) Aceh Utara di Jalan Banda Aceh-Medan, Desa Meunasah Mancang, Kecamatan Samudera, Aceh Utara, diberondong dengan senjata api, Senin (26/1) sekitar pukul 03.15 WIB. Sementara kantor DPD Partai Aceh Aman Sejahtera (PAAS) Aceh Utara di Jalan Cunda I, Kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe, Senin (26/1) malam sekira pukul 18.40 WIB, terbakar. Kerugian ditaksir sekitar Rp40 juta.

Insiden tersebut mengakibatkan bagian kaca di muka lantai dua kantor itu retak dan berlubang tertembus tiga peluru. Satu peluru lainnya menghantam bagian dinding. Salah satu CPU komputer di ruangan lantai dua kantor itu juga terkena peluru. Namun tidak ditemukan proyektil maupun selonsong peluru di lokasi kejadian.

Yusra alias Aden, 28, petugas jaga di kantor Partai Aceh itu, mengatakan pemberondongan tersebut dilakukan sekelompok orang yang menggunakan mobil Panther pick-up warna gelap. “Saat itu saya sedang merokok di teras lantai dua. Saya melihat sebuah mobil Panther melintas dari arah timur. Lalu, mobil itu memutar dan parkir di depan kantor. Kemudian langsung melepaskan tembakan sambil tancap gas ke arah timur lagi. Begitu mendengar suara tembakan, spontan saya tiarap karena takut,” kata dia.

Aden yang hanya sendirian menjaga kantor itu mengaku sebelumnya sejak waktu Magrib sudah dibalut kegelisahan sehingga sampai terjadinya insiden tersebut ia tidak bisa tidur. “Awalnya saya mangkal di pos RBT (ojek) di Keude Geudong (Kecamatan Samudera). Ketika tiba waktu Magrib, tiba-tiba saya gelisah tanpa sebab. Seakan-akan ada dorongan dari jiwa saya untuk segera pulang ke kantor (Partai Aceh). Sampai di kantor, saya gelisah terus dan tidak bisa tidur,” katanya.

Tgk Dedi Safrizal, Juru Bicara Partai Aceh Aceh Utara, mengatakan begitu memperoleh laporan terkait insiden tersebut pihaknya langsung melaporkan kepada Kapolres Lhokseumawe dan Kapolres Aceh Utara melalui pesan singkat (SMS). Ia meminta pihak kepolisian mengusut tuntas kasus itu sampai tuntas sehingga terungkap identitas pelaku dan motif kejadian.

“Pastinya, para pelaku merupakan kelompok yang ingin merusak suasana damai di Aceh dan berupaya menggagalkan proses demokrasi pada Pemilu 2009 berjalan aman dan lancar. Kami mengecam dan mengutuk keras aksi-aksi teror dan intimidasi yang semakin gencar dialamatkan terhadap Partai Aceh,” kata dia.

Dedi Safrizal menambahkan, beberapa aksi teror yang terjadi selama ini baik pembakaran maupun penggranatan kantor Partai Aceh hingga kini belum berhasil diungkap oleh pihak kepolisian. Untuk itu, ia meminta polisi lebih profesional dan senantiasa siaga di lapangan. “Kami juga meminta Pemerintah Aceh segera mengundang pemantau independen internasional untuk mengawasi situasi Aceh menjelang Pemilu 2009,” katanya.

Kapolres Lhokseumawe AKBP Zulkifli melalui Kanit Reskrim Polsek Samudera, Brigadir Syukurrillah saat ditemui kantor Partai Aceh itu, kemarin siang, mengatakan pihaknya memperkirakan pemberondongan tersebut dilakukan dari jarak lebih kurang 15 meter. “Pelaku dan jenis senjata yang digunakan masih dalam penyelidikan. Karena di TKP tidak ditemukan proyektil maupun selongsong peluru,” katanya.

Kantor PAAS Terbakar

Sementara itu, kantor Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Aceh Aman Sejahtera (PAAS) Aceh Utara di Jalan Cunda I, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe, sekira pukul 18.40 WIB, Senin (26/1) malam, terbakar. Tidak diketahui secara jelas penyebab kebakaran tersebut. Namun, pada saat kejadian kantor sedang kosong. Ditaksir, kerugian materil dari peristiwa itu mencapai Rp40 juta.

Ketua Partai PAAS Ghazali Abbas Adan didampingi Samsul Bahri, Wakil Bendahara DPD PAAS Aceh Utara, di lokasi kejadian mengatakan pihaknya tidak mengetahui secara jelas penyebab kebakaran tersebut. Keduanya bersama rombongan Marzuki Daud, salah seorang Caleg DPR-RI dari Partai Golkar, yang baru saja tiba di kantor tersebut langsung dikejutkan dengan gumpalan asap tebal dari bagian belakang atas kantor.

Selanjutnya, rombongan yang baru tiba dari Pereulak, Aceh Timur, membukakan pintu kantor yang terkunci. Mereka dibantu warga sekitar yang berbondong-bondong ke lokasi tersebut.

”Saat mobil kami tiba di depan kantor, asap sudah menggumpal dengan hitamnya. Lalu kami bergegas membukakan pintu untuk menyelamatkan sejumlah barang yang bisa diungsikan,“ sebut Ghazali.

Ketika ditanyai kemungkinan ini teror atau ancaman menjelang Pemilu, kata Ghazali, partai yang dipimpinnya tidak pernah berselisih atau bermasalah dengan pihak manapun, sehingga dapat dipastikan tidak ada unsur politik di balik kebakaran tersebut.
Kapolres Lhokseumawe AKBP Zulkifli didampingi Waka Polres Kompol Iskandar ZA mengatakan pihaknya sejauh ini belum dapat memastikan penyebab musibah itu. “Kami membutuhkan penyelidikan lebih lanjut oleh tim forensik,” katanya.

Namun, lanjut dia, keterangan yang diperoleh dari pihak PAAS bahwa ada salah satu komputer di dalam kantor itu yang lupa dimatikan. “Kemungkinan bisa saja akibat korsleting arus pendek listrik. Kalau teror, saya tegaskan tidak ada sama sekali,“ tandas Kapolres.(irs/win)

foto2 kongres partai sira


 

 

 

 





Posted by Picasa

CALEG DPRK PARTAI SIRA B. ACEH


 

 

 

 






Posted by Picasa

Monday, 26 January 2009

REFERENDUM

SIRA(Sentral Imformasi Referendum Aceh) telah bangkit lagi sekarang bergerak di bidang partai politik lokal yaitu partai lokal PARTAI SIRA (Suara Independen Rakyat Aceh)ingin liat tulisan di jalan 2 dulu yang pernah disemarakkan dengan sebutan referendum kini saya perbaharui lagi menjadi PARTAI SIRA.

saya yang melihat setelah saya desaign terharu karena mengingatkan sejaran dulu yang terbentuk nya SIRA (Sentral Imformasi Referendum Aceh)mari bangkit kan semangat referendum bersama PARTAI SIRA yagng di bentuk oleh orang2 SIRA(Sentral Imformasi Referendum Aceh)



Friday, 23 January 2009

Kantor Golkar Digranat


Kamis, 23 Januari 2009 01:21

Bireuen | Harian Aceh—Kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golongan Karya (Golkar) Bireuen di Jalan Malikussaleh, Kecamatan Kota Juang, digranat orang tak dikenal, Kamis (22/1) sekira pukul 04:45 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam aksi teror itu, hanya kaca depan pecah dan sejumlah mobiler rusak.

Kantor Partai Golkar itu dijaga Syahril, 28, yang tinggal di sana bersama istrinya Ratna Juwita, 26, dan anaknya, Syifa Tiara Fonda, 3. Mereka tidur di lantai tiga kantor itu, sementara granat jatuh dan meledak di bagian depan lantai dua.

Akibat ledakan itu, kaca depan kantor berserakan, beberapa kursi dan meja yang ada di ruangan yang dijadikan ruang rapat itu rusak. Serpihan granat juga menghantam sekeliling dinding hingga bopeng-bopeng. Pada lokasi ledakan menimbulkan lubang selebar 36 cm dan kedalaman empat cm.

Informasi yang berkembang terkait kronologis kejadian itu masih simpang siur. Ada yang mengatakan pelaku pelemparan granat diduga dua orang yang mengendarai sepeda motor RX King. Informasi lainnya mengatakan pelaku memakai sepeda motor Kawasaki Ninja.

Dentuman suara ledakan granat terdengar hingga tiga kilometer dari lokasi kejadian. “Suara ledakan sangat besar. Saya kira ban mobil yang meletus, rupanya kantor partai digranat,” ujar Irham, warga Cot Gapu, Bireuen.

Polisi menemukan sejumlah serpihan granat yang diidentifikasi jenis manggis buatan Korea. Di halaman depan kantor ditemukan pen granat, sehingga diduga granat dilempari dari jarak dekat.

Kapolres Bireuen AKBP Teuku Saladin, SH, mengatakan pihaknya masih menyelidiki pelemparan granat di kantor Partai Golkar. “Penyelidikan akan terus dilakukan sesuai dengan prosedur. Bukan hanya untuk kasus pelemparan kali ini, tetapi empat kasus pelemparan granat lainnya juga masih diselidiki,” ujarnya.

Sasaran pelemparan granat sebelumnya yakni kantor Wabup Bireuen, pendopo, kantor PA, dan kantor Save The Children. “Rentetan kejadian, baik pelemparan granat maupun penghilangan atribut partai, merupakan upaya pihak-pihak tertentu untuk membuat Bireuen menjadi panas, terlebih menjelang Pemilu 2009,” sebut Kapolres.

Kasus pelemparan granat itu, lanjut Saladin, jika dilihat dari modus dan pemilihan waktu yang dilakukan nyaris sama dengan yang menimpa Kantor Partai Aceh beberapa waktu lalu, meski tidak bisa dipastikan ada kaitannya. “Suhu politik di Bireuen biasa saja, bahkan cenderung sejuk. Hanya ada provokator yang berupaya memanas-manaskan situasi Bireuen. Tapi, karena masyarakat tidak terpancing, mungkin provokator sendiri yang panas hati,” ujarnya.

Rusli Saleh, pengurus DPD Partai Golkar Bireuen mengatakan semakin hari kejadian-kejadian yang menimpa Parpol di Bireuen semakin banyak. Dari itu, ia meminta aparat kepolisian dan TNI untuk lebih meningkatkan patroli rutin menjelang Pemilu 2009.(del)

Wednesday, 21 January 2009

Preman Akan Kuasai Legislatif

Pemilih Terus Diteror, Massa KAMMI Ingatkan Panwaslu
Selasa, 20 Januari 2009 | 07:09
BANDA ACEH – Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Aceh kembali mengingatkan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Aceh, harus komitmen menindak tegas pelaku intimidisi sebelum dan saat pelaksanaan Pemilu 2009. Sebab, kalau mereka dibiarkan, gedung dewan (legislatif,red) bakal dikuasai kalangan preman.

“Intimidasi terhadap masyarakat untuk memaksa memilih partai politik tertentu saat Pemilu mendatang, akan membuat dewan baik ditingkat Provinsi (DPRA ) mapun kabupaten /Kota (DPRK) dipenuhi oleh preman,” tegas Sekjen KAMMI, M Muaz kepada wartawan saat menggelar aksi di Kantor KIP, Senin (19/1).

Muaz menuturkan, bila eksekutif dan legislatig diduki para preman maka kondisi Aceh dimasa mendatang tidak ubahnya akan diberlakukan hukum rimba. Siapa yang kuat melakukan teror yang akan mendapatkan jabatan.

Ia menyatakan, jika hal tersebut terjadi, maka Pemerintahan Aceh akan kacau. Karena dilandasi latar belakang mereka yang tentunya akan mengalami kesulitan menjalankan tugas sebagai anggota dewan. Disamping itu, akan terlihat kegamangan dalam pembuatan Qanun – qanun, serta tidak akan mampu mengalokasikan anggran dengan baik

Menurutnya, melihat atmosfir kondisi politik Aceh seperti kini, maka tidak akan tertutup kemungkinan intimidasi terhadap pemilih akan sangat besar terjadi. Untuk itu diperlukan sikap tegas kepada Panwas untuk menjatuhkan sanksi. Dan aparat kepolisian segera memproses laporan dengan menindak para pelaku intimidasi tersebut.

Massa juga menuntut kepada KIP untuk segera mensosialisasaikan pemilu di Aceh yang terkesan hanya masih di tempat. meminta KIP berpatisipasi untuk masyarakat sehingga pemilu 2009 bisa sukses.

Puluhan massa yang tergabung dalam KAMMI, Senin (19/1) kemarin membawa bendera kebesaran organisasinya, spanduk dan poster berisi tuntutan ketegasan dan konsistensi Panwas tersebut. Aksi yang dimulai pukul 10.30 WIB dan berlangsung tertib dibawah pengawalan ketat aparat kepolisian dari Poltabes Banda Aceh.

Serahkan Petisi
Massa KAMMI sempat kecewa karena sasaran mereka para anggota Panwas, ternyata sedang berada di luar daerah untuk melakukan fit and propertes kepada anggota Panwaslu di Kabupaten/kota. Para mahasiswa lalu menyampaikan aspirasinya kepada KIP Aceh.

Setelah beberapa waktu melakukan orasi di pelataran Kantor KIP, akhirnya Juru Bicara KIP Aceh, Nasir Zalba menemui para mahasiswa dan menyatakan anggota Panwas saat ini sedang melakukan tugas di daerah.

Kepada para pengunjuk rasa, Nasir mengingatkan, bahwa Panwas mulai minggu ini sudah tidak lagi berkantor di Gedung KIP. Mereka telah membentuk sekretariat dan mulai berkantor di Komplek Dinas Syariat Islam.
Walaupun demikian dirinya menyatakan akan menampung aspirasi para mahasiswa dan akan menyampaikan maksud tersebut kepada Panwas bila mereka telah kembali ke Banda Aceh.

Dalam kesempatan tersebut massa juga menyerahkan petisi berisikan tuntutan mereka kepada KIP untuk dititipkan kepada Panwaslu Aceh. Setelah melakukan aksinya, pukul 12.30 WIB, massa KAMMI akhirnya membubarkan diri dengan tertib. (slm)

Perhatikan Nasib Kami...

250 Korban Tsunami Temui Gubernur
Selasa, 20 Januari 2009 | 07:08

Banda Aceh – Sebanyak 250 masyarakat asal Meulaboh yang mengatasnamakan Gerakan Pejuang Rumah Tsunami (GPRS), Senin (19/1), sekira pukul 10.00 WIB melakukan unjukrasa di Kantor Gubernur Aceh, mereka mememinta pemerintah dapat memperhatikan nasib mereka yang tidak mendapat rumah bantuan tsunami.

Kami mau jumpa Gubernur,” yel-yel demikian kerap terlontarkan oleh pendemonstarsi saat mengelarkan aksinya. Hingga sekira 30 menit pasca kedatangan warga asal Meulaboh ini, Wakil Gubernur (Wagub)Aceh, Muhammad Nazar menghampiri mereka dan mengatakan, “Gubernur sedang ada kegiatan, jadi belum dapat meninggalkan kegiatanya. Oleh karenanya, saya yang mewakili,” tutur para pengunjuk rasa..

Melihat kedatangan Wakil Gubernur, para pengunjuk rasa langsung mengatakan, “Kami ratusan masyarakat asal Meulaboh, datang ke sini meminta Pemerintah Aceh untuk memperhatikan nasib, lantaran tidak mendapatkan rumah bantuan. Padahal, kami semua merupakan korban gempa dan tsunami,” ujar Edi Candra Koordinator aksi GPRS.

Menangapi hal tersebut, Wagub Aceh Muhammad Nazar menerima laporan tersebut dan akan memanggil pihak berkopenten, terutama BRR Aceh – Nias untuk membahas tentang hal ini. “Nanti saya akan memanggil pihak berkopenten untuk menyelesaikan hal ini, jadi warga diaharapkan tenang,” kata Nazar kepada Pendemo.

Pasca dialog beberapa puluh menit, antara Wagub dan pendemo, sekira puku; 13.00WIB, raysan pengunjukrasa membubarkan diri secara tertip dari halaman gedung kantor Gubernur.

Sementara itu, Edi Candra, Koordinator aksi GPRS memberikan komentar kepada Koran ini. Untuk hari ini (Senin (19/1) – red) kami pengunjukrasa akan mengakhiri dulu aksi demonstrasi. Serta akan melanjutkan esok hari dengan dua taget titik demonsktrasi, yakni, Gedung Dewan Perwakilan Aceh dan kantor BRR-NAD-Nias, katanya.

Terkait tanggapan Pemerintah Aceh melalui Wakil Gubernur Aceh, Muhammad Nazar, kami warga Meulaboh menunggu hasilnya dan jangan hanya janji-janji semata. “Kalau memang ingin memberikan sesuatu perhatian kepada masyarakat, kini lah saatnya,” cetus Edi mengenang saat Pasangan Irwandi – Nazar kampanye beberapa tahun lalu.

Mungkin, sebelum ada komitmen tertulis terkait hak kami, mungkin kami akan tetap bertahan di Banda Aceh. "Ada kemungkinan, para korban tsunami yang masih berada di Meulaboh juga akan kembali turun k ke Banda Aceh, guna meramaikan penuntutan hak mereka," papar Edi. (den)

MoU KPU DENGAN LKBN ANTARA

Selasa, 20 Januari 2009

Jakarta, kpu.go.id. Hari ini, Komisi Pemilihan Umum menandatangani perjanjian kesepahaman (MoU) dengan Perum LKBN ANTARA Selasa siang berlangsung di gedung KPU Jalan Imam Bonjol No. 29 Jakarta Pusat. Ketua KPU Hafiz Anshary mewakili KPU dan Direktur Utama LKBN ANTARA Dr. Ahmad Mukhlis Yusuf mewakili ANTARA, sepakat menandatangani MoU mengenai informasi dan sosialisasi pemilihan umum 2009.

Kedua belah pihak sepakat untuk menyukseskan pemilihan umum 2009. Dalam sambutannya Ketua KPU Hafiz Anshary mengatakan bahwa embrio MoU ini sudah ada sejak 2008, tetapi baru terlaksana sekarang karena terkendala oleh berbagai kesibukan tahapan pemilu 2009. KPU sangat berterimakasih kepada LKBN ANTARA karena dengan adanya MoU itu KPU terbantu untuk melakukan diseminasi informasi dan sosialisai pemilu kepada masyarakat. Ketua KPU memberi contoh mengenai saluran-saluran informasi pemilu yang ada menjadi lebih efektif mengenai sasaran khalayak.

Sementara itu, direktur utama Perum ANTARA Dr. Ahmad Mukhlis Yusuf menginformasikan tiga hal mengenai manfaat MoU ini, pertama KPU mensupplai informasi pemilu kepada LKBN ANTARA untuk dapat disiarkan melalui situs pemilu LKBN ANTARA www.pemiluindonesia.com. Kedua, stakeholder LKBN ANTARA khususnya kantor berita, media elektronik, media cetak, menerima informasi pemilu yang sifatnya variatif. Para Anggota KPU diberi kesempatan untuk mengisi rubrik-rubrik pemilu di situs tersebut. Selesai penandatanganan MoU, dilanjutkan dengan konferensi pers. (FS/Wie/Redaktur)

Tunggu Obama di Jakarta!


Minggu, 18 Januari 2009 03:29

Jakarta | Harian Aceh—Kurang dari dua bulan setelah dilantik, Barack Obama akan menginjakkan kaki di Indonesia. Kecuali bernostalgia, dia berusaha mengambil simpati umat Islam. Itu bisa terjadi lewat cara pandang ekonominya. Barack Obama, Selasa (20/1), dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat. Politisi Partai Demokrat itu jadi presiden kulit berwarna hitam pertama yang memimpin negara adidaya itu. Beruntung bagi Indonesia, Obama akan menjadikan ranah Nusantara ini sebagai salah satu negara awal yang dikunjunginya.

Obama rencananya akan datang ke Indonesia pada 2 Maret. Selain mengunjungi negara tempat tinggal dia di saat kecil, Obama juga akan mengambil simpati umat Islam dengan menghadiri Forum Ekonomi Islam Dunia (WIEF). Rencananya, Obama didaulat menjadi pembicara bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Kehadiran Obama tersebut diperkirakan bakal menjadi daya tarik tersendiri bagi even tahunan Islam yang sebelumnya digelar di Kuwait tersebut. Namun demikian, padatnya jadwal Presiden AS ke-44 tersebut membuat pihak panitia menyiapkan berbagai antisipasi. Termasuk bila Obama berhalangan datang.

Wakil Ketua Komite WIEF V, Tanri Abeng menjelaskan undangan kepada Obama untuk datang ke acara ini sudah dikirimkan. “Kalau tidak berhalangan, dia akan datang. Kalau tidak bisa, ya lewat teleconference,” katanya.

Tanri mengungkapkan, WIEF di Jakarta tahun ini merupakan penyelenggaraan yang kelima kali, setelah sebelumnya diadakan di Malaysia, Pakistan, Malaysia, dan Kuwait. Acara tersebut dibentuk sebagai sarana dialog melalui kerja sama bisnis antara pengusaha Muslim dan Non-Muslim dari seluruh dunia.

WIEF juga menjadi sarana untuk menyelesaikan masalah dan isu-isu penting dunia saat ini. “Obama akan menjadi pembicara di hari pertama,” tuturnya.

Sementara Ketua Komite WIFE, Dato Tun Musa Hitam mengatakan bahwa dalam kurun waktu empat bulan terakhir, perekonomian global sedang mengalami kemerosotan.

Kondisi ini sebagai akibat dari efek ekonomi domino, kontrol aset yang berlebihan, utang dalam jumlah besar, kemerosotan ekspor, serta pemberhentian tenaga kerja secara massal. “Kita akan bertukar pikiran, bagaimana krisis finansial dapat dihentikan,” lanjut mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia itu.

Dia menyadari bahwa saat ini isu politik dan keamanan antara negara-negara muslim dan non-muslim sedang menghangat. Itu sebagai akibat konflik antara Palestina dan Israel. Untuk itu, pihaknya akan membatasi pembicaraan dalam acara WIEF, hanya dalam konteks ekonomi.

“Saya sadar acara ini bisa menjadi kekuatan bagi negara-negara Islam, tapi supaya jangan melenceng, kita tidak ingin membicarakan hal lain di luar masalah ekonomi,” pungkasnya.(inc)

Sunday, 18 January 2009

Aturan Pemilu 2009

09/01/2009 06:04 - Pemilu 2009
Aturan Pemilu 2009 Disepakati

Liputan6.com, Jakarta: Setelah menggelar rapat hampir tiga jam di Gedung Mahkamah Kontitusi, Jakarta, akhirnya beberapa aturan pemilihan umum disepakati, Kamis (8/1) malam. Hasil rapat yang sudah disepakati antara lain pelantikan anggota DPR dan DPRD pada tanggal 1 Oktober 2009 dan pelantikan presiden pada tanggal 20 Oktober 2009.

Sedangkan untuk kasus-kasus pelanggaran dalam pemilu harus selesai sebelum keluar penetapan hasil pemilu. MK juga telah membuat peraturan yang menyatakan kasus pelanggran pemilu bisa diselesaikan dalam satu hari. Untuk ini MK telah menyiapkan hakim khusus. Dalam kesepakatan ini juga telah dibentuk satu sentra penegakan hukum terpadu untuk memproses pemilu secara tepat.

Sementara itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum mengaku sudah mempunyai rancangan jadwal pemilu yang tinggal dicocokkan dengan MK. Seperti pemungutan suara pada 9 April 2009 dan pengumuman 9 Mei 2009.(ADO/Albert Ade)

Saturday, 17 January 2009

Mobil ‘Partai Aceh’ Digranat

Sabtu, 17 Januari 2009 00:19
Banda Aceh | Harian Aceh—Mobil yang dibaluti stiker Partai Aceh meledak dan terbakar saat diparkir di depan Hotel UKM Peunayong, Banda Aceh, Kamis (16/1) sekitar pukul 06.00 WIB. Diduga, Toyota Fortuner BK 41 IN milik Ayah Banta, pengurus Partai Aceh (PA) di Lhokseumawe itu, digranat orang tak dikenal.
Ledakan granat juga merusak dua mobil lainnya yang diparkir bersisian dengan mobil Ayah Banta, yakni mobil Nissan Terrano BK 130 OS dan Daihatsu Xenia BK 1426 HZ. Selain itu, kaca hotel dan Ruko dekat lokasi tersebut juga terkena serpihan granat. Namun, tidak ada korban jiwa dalam insiden itu.

Menurut resepsionis Hotel UKM, saat terjadi ledakan dia sedang berada di meja resepsionis lantai satu. “Mendengar ledakan sangat keras di tempat parkir, saya lari ke belakang dan memberitahukan teman,” katanya. Menurut dia, saat ledakan tersebut, suasana di sekitar kawasan itu masih sepi, namun sesekali lewat kendaraan dari dan ke TPI Lampulo.

Ledakan granat menimbulkan api yang membakar mobil Ayah Banta. Pemadam kebakaran yang datang sepuluh menit kemudian berhasil memadamkan api. Tapi mobil Ayah Banta telah hangus terbakar.

Suci, warga Peunayong yang rumahnya persis di depan hotel tersebut, mengatakan suara ledakan terdengar saat warga muslim sedang melaksanakan ibadah salat subuh. “Ledakan itu terdengar berkali-kali dan sangat keras suaranya,” katanya.

Dia juga memperlihatkan kepada anggota polisi dan sejumlah wartawan tentang adanya keretakan pada dua kaca jendela dan beberapa lubang kecil di dinding rumahnya.

Pihak kepolisian menurunkan beberapa anggota Densus 88 guna menganalisis dan mengumpulkan barang bukti. “Mobil tersebut tidak di granat,” terang Kompol Sutri Amdani, Komandan Densus 88.

Menurut dia, kalau digranat semua mobil yang diparkir berdampingan itu akan hancur. “Tapi ini cuma satu mobil yang hancur. Kalau digranat, pasti dua-duanya hangus,” lanjutnya.

Namun, ia belum bisa memastikan asal ledakan yang menyebabkan mobil tersebut hangus terbakar. Meski ada yang mengatakan bahwa mobil itu meledak setelah ada paket yang dinaikkan ke mobil tersebut, pihaknya belum bisa menyimpulkan hal itu.

“Untuk lebih jelas, kita tunggu saja hasil keterangan dari saksi dan penyelidikan yang dilakukan tim Laboratorium Forensik (Labfor) yang didatangkan dari Medan,” sebut Sutri Amdani.

Sementara Juru Bicara KPA Ibrahim Syamsuddin KBS meminta aparat penegak hukum secepat mungkin mengungkap pelaku penggranatan itu. Polisi juga diminta menumpas kelompok pembuat keonaran di Aceh.

Kepada kelompok pembuat onar supaya menghentikan aktivitasnya demi perdamaian Aceh. Jangan paksakan kami untuk membalas keonaran dengan keonaran juga,” katanya.(rta/boy)


Tuesday, 13 January 2009

Parlok Jangan Ditakuti

Selasa, 13 Januari 2009 | 07:34Banda Aceh-Mendagri, Mardiyanto menegaskan keberadaan partai lokal (parlok) tidak perlu dikuatirkan (ditakuti,red). Pasalnya mereka juga dapat bersanding dengan partai nasional. "Parlok merupakan amanat dari Undang-Undang Pemilu, jadi tidak ada masalah," ujarnya usai mengadakan pertemuan tertutup dengan unsur muspida provinsi dan bupati/walikota di Banda Aceh, Senin (12/1).

Menurut Mendagri, masyarakat harus berpikir positif dan jernih sehingga tidak muncul hal-hal yang justru merugikan daerah. Apalagi demokrasi mengharuskan demikian dan sudah disahkan dan berikan kesempatan kepada masyarakat untuk memilih sesuai hati nuraninya.

"Pada prinsipnya semua elemen harus mendukung dan tidak perlu antisipasi yang bukan-bukan," tandasnya.

Ia menyebutkan, Aceh saat ini sangat kondusif dan ini perlu terus dipertahankan untuk mendukung Pemilu legislatif April 2009. "Harapan saya agar pemberitaan dan pencerahan dapat disampaikan kepada masyarakat dengan sejuk dan benar," pintanya.

Mendagri juga mengharapkan kepada masyarakat Aceh untuk dapat memilih dengan benar calon-calon anggota legislatif nantinya untuk duduk di DPR sebagai wakilnya di parlemen.

Sahkan Panwaslu Aceh

Sementara itu, Ketua Banwaslu Pusat, Nur Hidayat Sardini mengatakan, pihaknya telah mengesahkan Panwaslu Aceh, meski belum dilantik. Dan kalau terjadi pelanggaran-pelanggaran silahkan melaporkan ke lembaga pengawas Pemilu.

"Saya pikir tidak ada masalah lagi, kalau sudah ada panwaslu provinsi maka nantinya segera dilantik panwaslu kabupaten/kota sehingga nantinya sama –sama mengawasi baik parlok maupun parnas," ujarnya.



Optimis Pemilu Lancar

Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, H.Mardiyanto meminta agar lembaga pengawas pemilu segera dibentuk ditingkat kabupaten/kota di Provinsi NAD. Sebab panwaslu sangat penting bagi untuk mengawasi suksesnya pemilu. Dan dirinya merasa optimis, bahwa pemilu yang tinggal sekitar 3 bulan lagi berjalan lancar di Aceh.

Hal ini diungkapkan pada temu pers kepada wartawan, usai pertemuan dengan muspida dari 10 kabupaten/kota provinsi NAD di Guest House PT Arun NGL Co, Senin (12/1).

Pertemuan tersebut dilakukan untuk memantau dan mencari masukan terkait pelaksanaan pemilu yang waktunya sudah dekat dan juga proses pembangunan di wilayah NAD II ini.

“Saya optimis Pemilu pada April 2009 di Aceh akan berjalan lancar. Untuk daerah yang belum terbentuk Panwaslu, kita minta agar Bawaslu secepatnya membentuknya. Sebab Panwaslu merupakan bagian penting sebagai control pelaksanaan pemilu. Tentunya tahapan pemilu harus dikoordinasikan dengan baik, sehingga pemilu di Aceh berhasil,” paparnya didampingi Gubernur NAD Irwandi Yusuf dan juga Walikota Lhokseumawe Munir Usman.

Terkait kesiapan pemilu yang masih carut marut di Aceh, lanjut Mendagri, ini merupakan tanggung jawab pihak KIP, untuk mensosialisasi tentang mekanisme pemilihan yang belum banyak diketahui oleh masyarakat lapis bawah.

Untuk itulah Mendagri meminta agar penyelenggara pemilu baik KPU maupun khusus KIP di Aceh, agar bekerja keras untuk memberikan informasi dan sosialisasi kepada masyarakat hingga ke pelosok-pelosok terpencil.

Informasi sangat penting disampaikan kepada masyarakat lapis bawah. Apalagi pola pemilu kali ini agak sedikit berbeda dengan pemilu sebelumnya. Kalau waktu itu kan model coblos, sekarang model di conteng. Selain itu juga kepada segenap komponen harus saling mendukung agar pelaksanaan pemilu sukses,” harapnya.

Menyangkut pemekaran daerah dan pembangunan, sambung Mardiyanto, agar daerah-daerah diseluruh Indonesia yang akan melakukan pemekaran tetap melakukan koordinasi dengan Gubernur selaku perpanjangan pemerintah pusat.

“Baik di Aceh maupun daerah-daerah diseluruh Indonesia agar proses pemekaran setiap daerah selalu dikoordinasikan dengan Gubernur, tidak serta merta langsung ke pusat. Kunci pentingnya adalah komunikasi antara pusat dan daerah,” jelasnya.

Hal senada juga menyangkut peralihan aset, tambah Mendagri. Seperti kondisi Kabupaten Aceh Utara terutama bangunan perkantoran yang mayoritas masih berada diwilayah hukum Pemko Lhokseumawe dan sempat terjadi polemik kedua belah pihak. Mendagri menegaskan masalah itu tetap dikoordinasikan dengan pihak Gubernur.

“Semuanya pasti perlu proses, jadi tidak dengan serta merta dapat dilakukan seceoatnya. Tetapi hal ini tentulah sangat dibutuhkan koordinasi dengan Gubenrnur. Sebab membangun ibukota dan sarana perkantoran btuh dana yang besar, tidak cukup dari dana APBD saja,” tegasnya.

Sedangkan menyangkut pemberdayaan ekonomi rakyat atau modal usaha, masing-masing daerah diminta dapat melakukan peningkatan. Sama halnya dengan pelaksanaan pembangunan, daerah juga diminta harus meningkatkan koordinasi dengan provinsi. (imj/agt)

Sunday, 11 January 2009

KIP Tutup Pendaftaran Anggota Panwaslu

Rabu, 31 Desember 2008 17:48

Meureudu | Harian Aceh—Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kabupaten Pidie Jaya, Selasa (30/12), kemarin, secara resmi menutup pendaftaran calon anggota Panitia Pengawasan Pemilu (Panwaslu) di tingkat kabupaten dan kecamatan se-Kabupaten Pidie Jaya yang pendaftarannya dibuka sejak 24 Desember lalu.

Ketua KIP Pidie Jaya, Basri M Sabi, mengatakan, minat warga untuk menjadi Panwaslu baik di tingkat kabupaten maupun kecamatan tergolong kecil. Untuk tingkat kabupaten, hanya 6 orang yang mendaftar, sementara untuk kecamatan, rata-rata hanya 4 orang per kecamatan yang mendaftar dari 8 kecamatan yang ada.

Sepinya pendaftar anggota Panwaslu diduga karena ada batasan usia, yaitu minimal 35 tahun. Pendaftar yang sudah masuk ke KIP didominasi merupakan wajah lama. Seperti untuk tingkat kabupaten, tiga orang diantaranya adalah anggota Panwaslih saat Pilkada Pidie Jaya 2008 lalu.

Dari semua pendaftar, KIP akan menyeleksi hingga terpilih 6 orang yang akan direkomendasikan ke Panwaslu Provinsi untuk dipilih tiga orang. “Enam orang anggota Panwaslu Kecamatan akan diserahkan kepada Panwaslu Kabupaten jika sudah dilantik untuk dipilih tiga orang,” ujar Basri, penanggung jawab penerimaan.

Terkait pelaksanaan tes seleksi dan tempatnya, kata Basri, akan ditentukan di kemudian hari. “Sistem seleksi akan kita lakukan secara selektif, walaupun peserta tidak banyak,” pangkasnya.(fan)

Wednesday, 07 January 2009

HTI Ajak Muslim Bersatu Lawan Israel



Senin, 05 Januari 2009 00:38
Ratusan aktivis Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Banda Aceh, longmarch di Jalan Daud Beureueh, Kota Banda Aceh menuju Masjid Raya Baiturrahman, kemarin. Mereka mengajak muslim sedunia bersatu melawan Zionis Israel. (Foto HARIAN ACEH | RAHMAD KELANA)

Banda Aceh | Harian Aceh—Ratusan anggota Hizbur Tahrir Indonesia (HTI) Banda Aceh menggelar aksi simpatik, Minggu (4/1). Mereka menyerukan umat Islam untuk membentuk khilafah, guna menyatukan 1,4 miliar muslim di seluruh dunia.
Massa berkonvoi dari mesjid Al-Makmur Lampriet ke Mesjid Raya Baiturrahman. Mereka mengusung beberapa foto korban serangan Israel di Jalur Gaza. Sebuah keranda bertuliskan ‘Israel dan kapitalisme’ mereka usung bersama-sama.

“Keranda ini adalah pertanda hancurnya bangsa Yahudi dan Amerika yang selalu menjajah muslim di seluruh dunia. Katanya HAM untuk semuanya, tapi kenyataannya HAM hanya untuk kafir Amerika dan sekutunya bukan untuk ummat Islam,” pekik orator dengan menggunakan sound system.

Mereka menilai, slogan ‘human right is for all’ hanya omong kosong. Bahkan, slogan ‘perangi teroris’ hanya kedok untuk memerangi dan menghancurkan negara-negara Islam yang tidak mau tunduk kepada Amerika.

Sesampainya di Mesjid Raya Baiturrahman, mereka menggelar tablik akbar yang dihadiri oleh beberapa tokok agama dan cendekiawan Aceh. Di antaranya Amir Hamzah, Hasanuddin Yusuf Adan, Ghazali Abbas Adan, Arrahman Kaoi, dan beberapa tokoh lainnya.

Amir Hamzah dalam orasinya mengatakan, banyak negara Islam yang dihancurkan Amerika dengan alasan teroris karena tidak tunduk kepada negara kapitalis itu. Seperti Irak, Afghanistan, dan bahkan sekarang Iran juga hendak diserang karena tidak mau tunduk.

Disebutkannya, Hamas adalah kelompok Islam yang sangat anti Yahudi. Makanya diperangi karena kelompok Hamas yang menguasai jalur Ghaza tidak pernah mengenal kompromi untuk melawan Yahudi.

“Orang Yahudi tahu bahwa semangat jihad umat Islam sudah mati, salah satu buktinya umat Islam sekarang sangat sedikit yang melakukan salat subuh di mesjid secara berjamaah. Sehingga, Yahudi tidak lagi gentar melawan Islam meski jumlah mereka sedikit,” sebutnya.

Amir meminta umat Islam tidak berharap banyak terhadap Barack Obama dan Amerika. Obama hanya seorang Kristiani, meskipun ayahnya seorang muslim.

“Kekalahan umat Islam di seluruh dunia karena umat Islam hidup dalam kebodohan dan terpecah belah antara muslim di suatu negara dengan negara lainnya,” tambah Hasanuddin dalam orasinya.

Sambil berorasi, mereka juga mengumpulkan dana untuk disumbangkan ke Palestina. Aksi yang juga diikuti Pelajar Islam Indonesia (PII) dan Gerakan Pelajar Islam (GPI) diakhiri dengan doa bersama di halaman Mesjid Raya Baiturrahaman.(czf)