Banda Aceh | Harian Aceh—Tiga petinggi Komite Peralihan Aceh (KPA) menjadi sasaran tembak sekelompok orang tak dikenal di dua lokasi. Sekretaris KPA Wilayah Batee Iliek dan seorang anggota KPA Aceh Besar tewas, serta seorang lainnya krisis.
Di Aceh Besar, dua anggota KPA ditembaki saat melintas di kawasan Cot Paya, Aceh Besar, Rabu (4/2) sekira pukul 11.00 WIB. Insiden itu menewaskan M. Nur, 50, dan melukai Zakaria Daud, 38. Sementara di Bireuen, Dedi Novandi, 33, Sekretaris KPA Batee Iliek, tewas ditembak di garasi rumah kontrakannya di Kampung Baru, Kota Juang, Selasa (3/2) malam sekira pukul 23.20 WIB.
Korban M. Nur, warga asal Kampung Laksana, Banda Aceh, tewas ketika menuju rumah sakit. Sedangkan Zakaria Daud, warga Beureuneut, Lampanah, Aceh Besar, kini dirawat di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh.
Saat kejadian, kedua korban dikabarkan sedang melaju dari arah Krueng Raya menuju Banda Aceh dalam urusan bisnis.
Menurut pihak kepolisian di IGD RSUZA, M. Nur dan Zakaria Daud saat kejadian mengendarai mobil Suzuki Eskudo warna gelap. Mereka saat itu berada di lokasi Cot Paya, Lambada, Baitussalam. Tiba-tiba, dari arah yang sama meluncur sebuah sepeda motor Honda Supra X 125 warna hitam. Sepeda motor yang dinaiki dua orang itu menyelip dari arah kiri mobil.
“Kedua pengendara tersebut melepaskan tembakan sebanyak tiga kali. Satu tembakan meleset dan melukai Zakaria Daud. Sementara dua tembakan lainnya mengenai lengan dan dada sebelah kiri M. Nur,” sebut sumber kepolisian.
Hal tersebut, menurut pihak Poltabes Banda Aceh, terlihat dari sasaran penembakan yang membuat kaca jendela mobil sebelah kiri pecah, dan spionnya juga terkena tembakan.
Insiden yang diperkirakan sekira pukul 11.00 WIB tersebut, membuat Kapoltabes Banda Aceh Kombes Pol Syamsul Bahri dan jajarannya langsung turun ke RSUZA dan kemudian meluncur ke lokasi kejadian.
“Diduga pelaku penembakan berjumlah dua orang. Mereka naik sepeda motor Supra X 125 warna hitam, menyalip dari kiri mobil, dan melepaskan tembakan,” ujar Waka Poltabes Banda Aceh AKBP Budi Cahyo S, mendampingi Kapoltabes Kombes Pol Syamsul Bahri di lokasi kejadian.
Menurut Budi, ciri-ciri pelaku berdasarkan pengakuan saksi korban, bertubuh gemuk. Namun, pihaknya masih mengembangkan penyelidikan dan belum bisa memastikan kronologis kejadian yang sebenarnya. Pasalnya, banyak di antara warga mengaku tidak mendengar suara tembakan apapun saat kejadian. Sementara saksi kunci, masih dalam perawatan pihak rumah sakit.
Berdasarkan keterangan saksi mata yang sekaligus korban, Zakaria Daud kepada polisi, saat ditembak ia langsung memacu mobilnya ke RSUZA. “Korban mengaku tak sempat mengenali pelaku yang naik sepeda motor tersebut. Bahkan platnya, masih simpang siur,” lanjut Wakapoltabes.
Hingga sore kemarin belum diketahui jenis senjata api yang digunakan pelaku. Pihak Poltabes dan jajarannya masih melakukan penyisiran guna mencari selongsong peluru di lokasi kejadian. “Kami baru memeriksa saksi korban, Zakaria Daud. Sementara yang lainnya, masih dalam penyelidikan,” kata Budi.
Pihak Poltabes Banda Aceh mengamankan mobil Suzuki Escudo milik korban yang di dalamnya tergantung Badge Keamanan Internal KPA-Hasan Tiro atas nama M Nur. “Menyangkut insiden itu, tunggu penyelidikan dulu lah. Karena, saksi kunci juga sedang dalam masa kritis dan dirawat. Semoga saja, nantinya ia dapat menjelaskan kronologis dan pelakunya,” tandas Wakapolres.
Sekretaris KPA Tewas
Sebelumnya, Dedi Novandi, 33, Sekretaris KPA Wilayah Batee Iliek yang akrab disapa Abu Karim tewas ditembak orang tak dikenal (OTK) di garasi rumah kontrakannya di Kampung Baru, Kota Juang, Bireuen, Selasa (3/2) malam sekira pukul 23.20 WIB.
Abu Karim tewas di lokasi kejadian setelah dua peluru yang diduga dilepaskan pelaku dari jarak dekat menembus kepalanya. Menurut data medis di RSU Fauziah Bireuen, peluru menembus dari bagian pipi kanan hingga tembus ke belakang kepala.
Informasi dari berbagai sumber menyebutkan, saat kejadian, Abu Karim baru kembali ke rumahnya dengan mengendarai mobil. Ia yang warga Peusangan itu selama ini bersama keluarganya tinggal di rumah kontrakan di Jalan Habib Puteh, Dusun Makmur, Desa Kampung Baru, Kecamatan Kota Juang, Bireuen.
Toyota twin cam abu-abu BK 118 RW yang sering digunakannya sudah memasuki garasi rumah. Saat mobil itu sudah terparkir rapi, korban masih berada di dalam mobil dan mesin belum dimatikan. Tiba-tiba dari arah luar pagar datang pelaku yang mendekat ke mobil. “Mungkin saat pintu mobil dibuka, pelaku melepaskan dua kali tembakan dari jarak dekat sehingga peluru tembus kepalanya,” ujar seorang warga.
Usai mengeksekusi, pelaku diperkirakan langsung meninggalkan lokasi. Warga sekitar mengaku mendengar satu kali suara letusan, namun warga lainnya mengatakan sempat mendengar dua kali tembakan.
Menurut warga sekitar lokasi kejadian, usai terdengar suara tembakan, dari rumah Abu Karim terdengar suara mobil yang meraung keras. Diduga usai ditembak, karena kondisi kritis, kaki korban tertekan pedal gas mobil yang belum sempat dimatikan sehingga mobil sempat pula maju dan menabrak dinding garasi rumah hingga bagian depan mobil mengeluarkan asap.
Dilaporkan, saat sejumlah warga sekitar datang ke lokasi, awalnya mereka tidak tahu kalau korban masih berada di jok depan mobilnya. Baru setelah diamati terlihat korban yang sehari-harinya periang dan akrab dengan semua kalangan itu telah terkulai bersimbah darah di bangku sopir dan telah meninggal dunia.
Warga kemudian mengevakuasi jenazah korban ke UGD RSU Fauziah sekira pukul 23.35 WIB. Kabar ditembaknya korban yang juga Sekretaris KPA wilayah Batee Iliek dengan cepat merebak ke seluruh Kabupaten Bireuen hanya dalam hitungan menit. Tak urung, UGD RSU Fauziah dipenuhi rekan-rekan korban dan warga lainnya.
Setelah divisum, malam itu juga jenazah korban dibawa ke rumah orang tuanya di Matang Sagoe, Kecamatan Peusangan, Bireuen. Menurut data di RSU Fauziah, korban mengalami luka tembak di bagian kepalanya. Luka tembus dari pipi kanan dekat telinga hingga bagian belakang kepala.
Wakapolres Bireuen Kompol Armaini SIk dengan sejumlah personil segera turun ke lokasi. Kepada wartawan, Armaini menyatakan korban saat itu baru pulang ke rumahnya, kemudian memarkir mobil di garasi, lantas ditembak pelaku yang belum dikenali.
Sementara itu, jenazah korban dikebumikan pada Rabu (4/2) di tempat pemakaman umum di Matang Sagoe, Kecamatan Peusangan, Bireuen, yang dihadiri ratusan warga sekitar, termasuk beberapa pejabat Pemkab Bireuen serta rekan korban. Korban meninggalkan seorang istri, Cut Dedek Ariyati dan dua orang anak yang masih kecil.
Gubernur Aceh Irwandi Yusuf yang turut menghadiri pemakaman korban kepada wartawan kemarin mengatakan, karena Aceh sudah damai, ia meminta kepada kelompok yang tidak suka dengan perdamaian untuk bergabung dengan kelompok yang cinta perdamaian.
“Kepada KPA dan Partai Aceh saya harap untuk bersabar, karena kesabaran itu sangat dibutuhkan dalam menyikapi peristiwa ini. Kepada polisi kita minta untuk dapat mengusut dan menuntaskan kasus tersebut,” ujarnya.
Menurut dia, kasus penembakan itu semacam bentuk teror yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu terhadap KPA dan Partai Aceh.
Irwandi mengatakan Pemerintah Aceh turut berduka cita atas musibah yang menimpa salah seorang jajaran petinggi KPA wilayah Batee Iliek tersebut. Kepada keluarga yang ditinggalkan diharapkan dapat bersabar dalam menghadapi cobaan itu.(boy/del/job)
No comments:
Post a Comment