“Kami berharap Norwegia untuk terus membantu RSJ Aceh, karena kita menyadari masih banyak kekurangan dalam berbagai hal,” katanya. Dikatakan, selama ini Norwegia melalui organisasi palang merahnya tidak saja membantu dalam hal pengembangan sumberdaya manusia bagi RSJ, tetapi juga turut memberi bantuan dalam bentuk fisik dengan membangun sejumlah fasilitas.
Pelatihan yang diikuti sekitar 30 peserta dari tenaga lapangan dan manajemen RSJ tersebut, dengan tenaga tutornya sebanyak tiga orang langsung didatangkan dari Norwegia yaitu, Sigurld Paulsen (ahli pengembangan organisasi dan master plant), Kristiansand, dan Francisca Maristha. Disamping itu juga dibantu tiga tenaga tutor dalam negeri yaitu, Endra Setiawan, Ninik Supartini, dan Indah Putri.
Pelatihan ini nantinya diharapkan dapat menemukan komunikasi dua arah yang lebih baik, antara tenaga lapangan dan manajemen RSJ. “Sehingga apa yang dibutuhkan pihak lapangan bisa langsung ditanggapi oleh pihak manajemen, begitu juga sebaliknya. Pelayanan yang kurang bagus selama ini mungkin akibat tidak terbangunnya komunikasi dua arah yang baik tersebut,” kata Endra Setyawan yang juga menjabat program manajemen dalam kegiatan tersebut.(sup)
Akses m.serambinews.com dimana saja melalui browser ponsel Anda.
No comments:
Post a Comment