Wednesday, 25 March 2009 02:41
Banda Aceh | Harian Aceh--Kepolisian Kota Besar (Poltabes) Banda Aceh membubarkan secara paksa kampanye terbuka Partai Suara Independent Rakyat Aceh (SIRA) yang digelar di Lapangan Bola BSA Gampong Blang Cut, Lueng Bata, Selasa (24/3). Sementara kader Partai SIRA Abdya gagal mendatangi lokasi kampanye karena dihadang oleh kelompok tertentu di beberapa lokasi.
Disebutkan, kampanye Partai SIRA Kota Banda Aceh dinilai melanggar ketentuan yang ditetapkan KIP setempat. Kampanye yang dijadwalkan dari pukul 14.00 WIB hingga 16.00 WIB, ternyata diperpanjang hingga pukul 16.20 WIB.
“Pembubaran ini kami lakukan karena adanya permintaan dari anggota Panwaslu yang berada di lapangan. Peringatan telah kita lakukan selama tiga kali, sehingga pada peringatan yang ke empatnya kita bubarkan paksa,” ujar Kapoltabes Banda Aceh Kombes Pol Syamsul Bahri, melalui Kapolsek Lueng Bata Iptu Saiful Hadi SH.
Dengan alasan kampanye baru dimulai pukul 14.30 WIB, maka diberikan izin untuk menggunakan waktu tambahan lima menit. “Tapi, pada pukul 16.05 WIB lewat ternyata masih dilaksanakan kampanye sehingga Panwaslu memberikan peringatan pertama. Pada pukul 16.10 WIB diberikan peringatan kedua, serta pukul 14.15 WIB diberikan peringatan ketiga. Namun tidak didengar juga, sehingga Panwaslu meminta kita (polisi—red) untuk membubarkannya,”ucap Saiful Hadi.
Menyangkut hal ini, Sekretaris Partai SIRA Kota Banda Aceh, Zakaria Praja menyatakan pihaknya meminta maaf atas kejadian ini. “Kita minta izin untuk membacakan doa sebagai penutup saja,” papar dia pada pihak kepolisian dan Panwaslu.
Pantauan Harian Aceh, pelaksanaan kampanye Partai SIRA Kota Banda Aceh dihadiri para abang becak dan kaum ibu. Bahkan, kampanye itu dimulai dengan konvoi becak mesin yang dihiasi dengan atribut Partai SIRA.
Sekitar 500-an warga mendengar orasi Ketua Umum DPP Partai SIRA Muhammad Taufik Abda yang tampil sebagai salah seorang jurkam, kemarin. Secara keseluruhan, kampanye Partai SIRA Banda Aceh berlangsung tertib.
Sementara Partai SIRA Aceh Besar juga menggelar kampanye terbuka pada waktu bersamaan di Lapangan Desa Siron, Kecamatan Ingin Jaya. Ratusan warga khidmat mendengarkan orasi politik dari sejumlah jurkam partai yang digawangi mantan aktivis Sentral Informasi Referendum Aceh itu.
Dihadang
Sedangkan kampanye Partai SIRA di Lapangan Pante Pirak, Kecamatan Susoh, Aceh Barat Daya (Abdya), hanya dihadiri ratusan warga, Selasa (24/03) Menurut beberapa pengurus partai yang ditemui di lokasi kampanye, minimnya massa yang hadir disebabkan adanya penghadangan di beberapa lokasi oleh kelompok tertentu, sehingga para kader Partai SIRA tidak berhasil mendatangi lokasi kampanye.
Tgk Hamzah SSos, Pimpinan Majelis Tinggi Partai SIRA, mengaku pihaknya menemukan adanya intimidasi dan ancaman kepada para kader partai yang akan mengikuti kampanye terbuka. Sehingga, mereka tidak berhasil mengikuti kampanye terbuka yang langsung dihadiri Ketua Majelis Tinggi Partai SIRA Muhammad Nazar.
“Kami akan melaporkan secara resmi ke Panwaslu terkait adanya intimidasi serta ancaman kepada para kader kami,” ujar Hamzah yang juga Caleg DPRA.
Dikatakannya, indikasi adanya ancaman terhadap para kader yang akan mengikuti kampanye tersebut sudah berlangsung sejak sehari sebelumnya atau pada Senin (23/3). “Ada orang-orang dari kelompok tertentu yang mendatangi rumah-rumah kader dan simpatisan partai dan melarang untuk mengikuti kampanye yang akan dilakukan secara terbuka serta dihadiri Wagub Muhammad Nazar,” sebut Hamzah.
Muhammad Nazar juga menegaskan, ada pihak-pihak yang sepertinya takut dengan kemenangan Partai SIRA. “Upaya-upaya penghadangan serta intimidasi seperti yang terjadi di Abdya ini menunjukkan bahwa ada kelompok tertentu yang tidak menginginkan kehadiran Partai SIRA sebagai kontestan pemilu. Dan, hal seperti ini sudah puluh kali terjadi,” kata Nazar dalam konfrensi pers, kemarin.
Menurut Nazar, pihaknya telah menjalin komunikasi dengan beberapa pihak termasuk dengan pimpinan Partai Aceh agar tidak perlu melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. “Jangan takut jika Partai SIRA menang, karena kami juga siap jika partai lain yang menang. Kita boleh beda azas seperti SIRA azas Islam atau PA azas Pancasila. Yang dilihat oleh masyarakat bukan sekedar azasnya, tapi juga perilakunya,” jelasnya.
Ketua Panwaslu Abdya Zalsufran yang dihubungi Harian Aceh, kemarin, menyatakan sudah mengetahui tentang adanya intimidasi tersebut dari laporan secara lisan oleh beberapa pengurus Partai SIRA. Tetapi, menurutnya, berdasarkan hasil cek ke lapangan tidak ditemukan adanya indikasi seperti yang dilaporkan tersebut.
“Kita sudah cek ke lapangan, tapi tidak ditemukan adanya indikasi apapun seperti yang dilaporkan pihak Partai SIRA,” kata Sufran.
Kampanye Partai SIRA Abdya yang semula dijadwalkan berlangsung dua jam sejak pukul 09.00 WIB sempat molor setengah jam. Panitia sempat melakukan lobi-lobi dan meminta penambahan waktu. Setelah disepakati, akhirnya kampanye dapat diteruskan dan ditutup dengan doa tepat pada pukul 11.30 WIB.
“Kita memberikan penambahan waktu, karena memang tadi ada sedikit keterlambatan dari rombongan partai serta menghormati permintaan langsung oleh Wagub,” jelas seorang anggota Panwaslu.(mrd/fr)
Berita ini Berasal Dari website Harian aceh
No comments:
Post a Comment